Thursday, April 14, 2011

Persidangan

Beberapa tahun yang lalu saya diminta mengisi materi mengenai teknik persidangan oleh sebuah organisasi ekstra kurikuler di sekolah saya. Tanpa banyak alasan saya langsung menyanggupi untuk membawakan materi tersebut, karena saya juga memperhatikan rapat-rapat yang diadakan yang seharusnya dalam bentuk peridangan tidak dilakukan dengan semestinya.
Setelah itu saya lalu berpikir bagaimana caranya saya membuat naskah untuk pelatihan itu, padahal materi itu sudah lama saya selipkan di antara banyak kertas masa saya melakukan Latihan Dasar Kepemimpinan di kampus dulu. Materi itu pun rencananya hanya akan saya salin dan sampaikan. Saya masih mengingat dengan baik materi teknik persidangan zaman saya di kampus dulu, dan saya juga beberapa kali jadi pemimpin sidang dalam rapat-rapat senat. Akan tetapi ada hal yang mengganjal dalam pikiran saya, pada mana teknik persidangan itu mengacu.
kebetulan, di sekolah saya akan ada RAKER yang serius yang akan menggunakan bentuk persidangan, dan saya melihat banyak teman-teman yang belum terbiasa dalam suasana persidangan. Karena itu saya akan menuliskannya dalam blog ini.
Persidangan biasanya dilakukan untuk mengambil keputusan-keputusan dari sharing pendapat di antara para peserta sidang. Persidangan itu sendiri adalah bukan hal yang baru bagi negri ini, karena secara budaya terbukti bahwa pengambilan-pengambilan keputusan selalu didasari musyawarah untuk mufakat, oleh karena itu Mr. Soekarno dengan percaya diri memasukkan sila keempat Pancasila seperti sekarang ini. Pancasila adalah dasar negara yang berisi nilai-nilai yang digali dari nilai dan budaya bangsa.
Kita sudah terbiasa bermusyawarh, dan itu sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara kita, tetapi apakah kita jadi terbiasa dengan pengambilan keputusan secara musayawarah dengan tertib dan teratur?
Untuk melakukan musyawarah mencapai mufakat secara teratur dan tertib dibutuhkan persidangan dan persidangan memiliki tata caranya sendiri.
Tidak perlu menjadi sarjana hukum untuk mengerti dan terlibat pada persidangan, karena semua orang bisa mempelajari tata cara persidangan. Pada institusi pengadilan setiap ranah memiliki tata cara persidangannya masing-masing, seperti tata cara persidangan perdata, pidana, dll. Tapi persidangan juga dilakukan oleh institusi-institusi di luar institusi pengadilan, seperti organisasi kepemudaan, mahasiswa, organisasi pengusaha elektronik, koperasi, ataupun organisasi profesional yang lain.
Persidangan memerlukan perangkat persidangan  sekurang-kurangnya sebagai berikut:
  1. Tempat sidang
  2. Peserta sidang
  3. Pimpinan sidang
  4. Tata-tertib sidang
  5. Agenda sidang
  6. Palu sidang
1. Tempat Sidang
Tempat sidang adalah tempat peserta sidang melakukan persidangan yang berlokasi di tempat yang strategis, mudah dicapai dan tidak merugikan salah satu kelompok. Peserta sidang memerlukan kenyamanan dan ketersediaan perangkat yang memudahkan persidangan berjalan lancar. Karena itu di tempat sidang harus tersedia kursi dan meja yang cukup, alat foto copy, jaringan telepon, jaringan internet, tempat istirahat dan makan, dll.

2.Peserta Sidang
Tidak ada persidangan tanpa peserta sidang, dan tidak semua orang yang hadir di tempat persidangan adalah peserta sidang, maka perlu ditentukan peserta sidang sebenarnya. Peserta sidang diundang secara resmi oleh panitia sebuah acara persidangan dan biasanya dibuktikan dengan kartu peserta.

3. Pimpinan Sidang
Pimpinan sidang atau juga biasa disebut presidium sidang adalah beberapa orang yang ditunjuk menjadi pimpinan sidang. Pimpinan sidang ditunjuk secara musyawarah dan mufakat oleh peserta sidang. Pimpinan sidang ini terdiri dari beberapa orang yang biasanya berjumlah ganjil, karena ada kemungkinan terjadi silang pendapat di antara pimpinan sidang namun bisa segera diambil keputusan di antara mereka sendiri.
Keberadaan pemimpin sidang sebelum adanya tata tertib sidang, atau tata tertib sidang belum disahkan adalah secara informal, sedangkan pada masa setelah tata tertib disahkan, maka perlu disahkan juga pemimpin sidang yang ditunjuk.

4. Tata Tertib Sidang
Tata tertib sidang adalah perangkat penting yang harus ada pada persidangan, jika persidangan diharapkan berjalan lancar dan teratur, tanpa tata tertib sidang seluruh acara persidangan bisa menjadi sia-sia.
Tata tertib sidang biasanya terdiri dari:
  1. Ketentuan Umum mengenai apa itu rapat x... yang sedang dilaksanakan
  2. Tempat dan Waktu
  3. Kewenangan rapat/sidang , hal ini biasanya sudah ada pada AD/ART  setiap organisasi, kecuali ada item lainnya.
  4. Peserta sidang/rapat harus ditentukan, karena berhubungan dengan pengambilan keputusan
  5. Hak dan kewajiban peserta rapat/sidang
  6. Bentuk rapat, apakah persidangan pleno/paripurna, komisi, tertutup atau terbuka
  7. Pengambilan keputusan
  8. Quorum
  9. Pimpinan sidang
  10. Tata cara / lalu lintas bicara
  11. Lain-lain
  12. Ketentuan Penutup
Seluruh item tersebut di atas dituangkan dalam pasal-pasal yang berurutan sesuai kebutuhan persidangan.


5. Agenda Sidang
Agenda Sidang adalah urat nadi sebuah persidangan, di sini akan terjadi banyak sekali tukar pendapat dan tarik menarik kepentingan. Pada setiap persidangan akan terjadi tawar menawar, apakah sebuah atau beberapa item harus dan/atau tidak perlu dibahas. keputusan mengenai agenda sidang ini akan menentukan hasil sidang yang dimaksud.
Berdasarkan pentingnya pembahasan agenda sidang ini, maka perlu ditetapkan tata tertib sidang dan pimpinan sidang terlebih dahulu.
Agenda sidang biasanya secara berurutan sebagai berikut:
  1. Pembukaan
  2. Pembahasan dan penetapan Tata tertib sidang
  3. Pembahasan dan penetapan Pemimpin Sidang
  4. Pembahasan dan penetapan  Agenda Sidang
  5. Pembahasan dan penetapan....
  6. Pembahasan dan penetapan  ...
  7. Penutupan
Beberapa item sebelum pembahasan agenda sidang hanyalah dilakukan ketuk palu, atau dimaklumkan telah disetujui, karena sudah melewati agenda sidang itu sendiri. Beberapa persidangan memasukkan waktu dalam jam dan menit pada agenda sidang agar sidang tidak berlanjut bertele-tele tanpa menghasilkan sesuatu yang berarti.

6. Palu Sidang
Pada tata cara atau lalu lintas bicara dalam persidangan, pemimpin sidang menggunakan palu sidang. Ketukan palu dibutuhkan untuk mengisyaratkan beberapa hal sebagai berikut:
  1. ketukan 1x digunakan untuk membuka sidang, mengukuhkan keputusan-keputusan.
  2. ketukan 2x digunakan untuk melakukan skorsing sidang, mencabut skorsing, dan peralihan pimpinan sidang
  3. ketukan 3x digunakan untuk menutup sidang, kadang digunakan untuk membuka sidang.
  4. ketukan berkali-kali digunakan untuk meminta peserta sidang tenang dan menghargai persidangan.
Hal mengenai arti ketukan palu sidang adalah bersiafat konvensional tanpa ada dasar hukum yang baku, bisa saja sebuah organisasi menggunakan isyarat ketukan palu yang lainnya. Hal ini juga terjadi pada sidang MK, dan coba baca kutipan berikut yang diambil dari : http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol20021/satu-kali-ketukan-palu-dari-mahfud-md

Jimly yang berada di sebelah Mahfud sempat tersentak. Jimly mengisyaratkan kepada Mahfud agar mengetuk dua kali lagi. Mahfud juga tersentak. Ia berancang-ancang untuk memukul palu kembali. Sayangnya, lagu �Indonesia Raya' sudah keburu berkumandang. Jimly akhirnya memberi isyarat, Mahfud tak perlu lagi memukul. Sudah...sudah, ungkapan itu yang terlihat dari bahasa mulut Jimly.


 Bagaimana kalau tidak ada palu sidang? Palu sidang bisa diganti dengan alat apapun untuk mengtuk meja sebagai isyarat, asal jangan lebay menggunakan kunci inggris, misalnya.

Selain hal-hal yang sudah dibahas di atas, masih ada yang perlu di perhatikan, yaitu interupsi. Interupsi pada persidangan digunakan untuk memotong pembicaraan, karena pembicara menganggap hal yang akan disampaikan sangat penting untuk disampaikan.
Tapi bagaimana jika terjadi banyak interupsi? Interupsi terdiri dari beberapa macam, dan bisa diterapkan prioritas terhadap beberpa interupsi. Urutan prioritas interupsi adalah sebagai beikut:
  1. Interruption points of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan. Contoh: saat pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka seseorang berhak mengajukan interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan semakin bias.
  2. Interruption points of  information, Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal (misal: informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun eksternal (missal: situasi kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh terhadap jalannya persidangan).
  3. Interruption points of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.
  4. Interruption points of explanation, Bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita.
  5. Interruption points of  personal privilege , Bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah di luar pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi.
Demikianlah artikel mengenai persidangan ini saya tulis, mohon komentarnya di bawah. Semoga artikel ini bisa mencerahkan dan menambah kasanah pengetahuan kita.

Links:
  1. Interruption of speaker
  2. Teknik Persidangan
  3. hukumonline.com
Print Friendly and PDF

Thursday, April 07, 2011

Format Huruf


Ada banyak pemformatan huruf pada MS Word yang biasa dilakukan untuk memperindah tampilan dokumen, menekankan suatu kata atau kalimat, atau untuk keperluan lainnya.

Bold (tebal)
Bold adalah perintah untuk menebalkan huruf atau karakter pada dokumen. Menebalkan huruf biasanya dilakukan untuk menekankan kata atau kalimat agar lebih diperhatikan, biasanya berada pada judul, sub judul atau anggota suatu paragraph.
Untuk melakukan penebalan huruf pengguna dapat menggunakan dua cara, yaitu melalui ikon dan menggunakan cara cepat papan ketik. Ikon bold mudah ditemukan, yaitu ikon yang bergambar huruf B besar dan tebal. Ikon ini bersifat switch, yaitu perintah bolak-balik.
Bila huruf atau teks yang dipilih dalam keadaan belum ditebalkan, maka status ikon akan terlihat biasa saja bold.jpg, dan sebaliknya bila huruf atau teks dalam keadaan tebal, maka ikon akan menjadi unbold unbold.jpg.
Cara lainnya yaitu menggunakan cara cepat papan ketik Ctrl+B. Perintah ini juga dilakukan untuk melakukan unbold, apabila huruf atau teks terpilih dalam keadaan sudah tebal.

Italic(Miring)
Italic adalah pemformatan untuk memiringkan huruf atau teks, kadang juga disebut emphasis. Sama seperti bold, format ini digunakan untuk menekankan sesuatu atau untuk membuat huruf atau teks tersebut dianggap khusus. Pada bahasa Indonesia, kata-kata asing bisa diketik di antara tanda kutip ganda, tapi tidak jarang diketik dengan huruf miring.
Cara memiringkan huruf atau teks adalah dengan mengklik ikon bergambar huruf kapital I miring italic.jpg. Dan apabila huruf atau teks sudah dalam keadaan miring, maka ikon akan berubah menjadi unitalic unitalic.jpg.
Underline(Garis Bawah)
Pemformatan selanjutnya adalah menggarisbawah huruf atau teks. Sama seperti dua pemformatan terdahulu yang digunakan untuk menuliskan kata-kata asing atau hal-hal yang penulis ingin lebih diperhatikan.
Underline dapat dilakukan dengan menggunakan ikon yang bergambar underline.jpghuruf kapital U. Apabila huruf atau teks sudah dalam keadaan digarisbawah, maka ikon akan berubah menjadi ununderline.jpg.

underline_opt.jpgPada ikon underline ini terdapat segitiga di sebelah kanannya untuk memunculkan drop down menu bentuk garis bawah yang disediakan. Klik pada segitiga itu, maka akan muncul drop down.
Kunci cepat perintah underline adalah kombinasi Ctrl dan U, begitu juga untuk menghilangkan garis bawah yang sudah ada. Bila dalam beberapa kata akan diberikan garis bawah, dan tidak termasuk spasi, maka gunakan kunci cepat Ctrl+Shift+W.


font.jpg

Strikethrough
Pemformatan ini digunakan untuk membuat garis horisontal di tengah-tengah huruf atau teks. Untuk melakukan perintah ini bisa dengan cara mengklik ikonnya yang terdapat pada bagian Font di Ribbon Home (lihat gambar ‘font’). Bila garis yang diinginkan adalah gari ganda, maka tentukan pada pilihan yang disediakan pada kotak dialog yang muncul dari klik Launcher ‘FN’

Subscript
Pemformatan ini digunakan untuk memperkecil ukuran huruf dan memposisikannya lebih rendah dari huruf normal. Pada rumus-rumus kimia terdapat prosedur untuk menuliskan angka-angka secara Subscript. Subscript dapat dilakukan dengan mengklik ikon pada bagian font (lihat gambar font ‘5’).
Selain menggunakan ikon, perintah ini memiliki kunci cepat dengan kombinasi Ctrl + =, contoh H2O.

Superscript
Pemformatan lawan dari Subscript adalah Superscript, yaitu menempatkan huruf lebih tinggi dan merubah ukurannya menjadi lebih kecil. Pemformatan ini digunakan dalam perlambangan matematika dan penanda catatan kaki. Superscript dapat dilakukan dengan mengklik ikon pada bagian font (lihat gambar font ‘6’). Kunci cepat perintah ini adalah Ctrl(+Shift) + +.

Case (Kasus)
 Merubah huruf kecil menjadi kapital, atau sebaliknya, pada awal kata, kalimat, atau pada seluruh huruf dinamakan Kasus huruf. Pemformatan yang disediakan oleh aplikasi pengolah kata adalah untuk kenyamanan penggunaan, karena lebih cepat dan efektif.
Ada 5 macam kasus huruf:
1.       Sentence Case
2.       lowercase
3.       UPPSERCASE
4.       Capitalize Each Words
5.       Toggle case
Sentence Case adalah perintah untuk merubah huruf pertama kalimat menjadi huruf kapital
Lowercase adalah perintah untuk merubah semua huruf dalam teks menjadi huruf kecil
UPPERCASE adalah perintah untuk merubah semua huruf menjadi kapital
Capitalize Each Words adalah merubah huruf depan semua kata dari teks menjadi huruf kapital.
Toggle case adalah merubah setiap huruf kecil menjadi kapital pada teks, dan juga sebaliknya.

Warna sorot
Teks dapat ditandai seperti menggunakan spidol penanda teks dalam buku dengan perintah highlight color. Highlight color ini adalah untuk menandai teks hanya latar belakangnya saja, tapi bukan warna teksnya(lihat gambar font).


Ukuran huruf
Ukuran huruf dapat dirubah sesuai keinginan dan keperluan pada dokumen Word. Untuk merubah ukuran huruf disediakan 3 ikon pada bagian font di Ribbon Home.
1.       Font Size, ikon ini digunakan untuk merubah ukuran huruf sesuai ukuran yang diinginkan. Segitiga dropdown menu akan menampilkan ukuran-ukuran huruf yang biasa digunakan, selain itu dapat juga diketik langsung ukuran huruf yang diinginkan.
2.       Grow Font, ikon ini digunakan untuk memperbesar ukuran huruf sesuai daftar ukuran huruf yang disediakan MS. Word.
Kunci cepat perintah ini adalah: Ctrl+Shift+>, untuk menambah ukuran satu point Ctrl+].
3.       Shrink Font, adalah ikon yang digunakan untuk memperkecil ukuran huruf sesuai urutan daftar ukuran huruf yang disediakan MS. Word.
Kunci cepat perintah ini adalah: Ctrl+Shift+<, untuk mngurangi ukuran satu point Ctrl+[.

Font
Adalah ikon drop down menu yang menyediakan berbagai jenis huruf sesuai yang telah diinstalkan pada sistem operasi komputer dan sesuai dengan yang didukung oleh MS. Word. Selama obyek tersebut adalah karakter dari jenis huruf, maka akan bisa dirubah ke jenis huruf yang lainnya.

Print Friendly and PDF

Format paragraph


Definisi paragraph pada aplikasi Ms. Word tidaklah sama dengan definisi paragraph pada linguistic, walaupun pemformatan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan pemformatan paragraph. Pada aplikasi ini, setiap pemisahan bagian dari dokumen yang menggunakan ENTER, maka dianggap satu paragraph, terlepas apakah memenuhi satu pokok pikiran atau tidak.
Jadi pemformatan paragraph ini akan berlaku pada bagian di mana setiap bagian itu dipisahkan oleh sekali ENTER.
paragraf.jpg
Bullets
Pemformatan paragraph menggunakan bullets adalah untuk mengatur paragraph menjadi daftar tidak berurutan, karena format daftar ini tidak berdasarkan prioritas, yang mana lebih utama dari yang lainnya. Jadi pemformatan ini digunakan jika daftar yang dibuat tidak memerlukan penting atau tidaknya item-item disebutkan terlebih dahulu dari item yang lainnya.
Penggunaan kata bullets(peluru) ini juga berdasarkan bentuknya yang seperti peluru ketika aplikasi Word ini masih pada versi awal. Sekarang gambar bullets terdiri dari banyak pilihan.
Cara member pemformatan bullets adalah dengan mengklik ikon bullets, atau perhatikan ikon yang ditunjukkan huruf U, dalam hal ini adalah kependekan dari  ‘Unordered List’. Perhatikan gambar segitiga kecil di sebelah kanannya. Ikon itu adalah drop down menu untuk menampilkan pilihan gambar bullets, selain gambar bullets yang standar.
Numbering
Penomoran daftar item yang memerlukan urutan adalah numbering, yaitu setiap item yang disebutkan mensyaratkan urutan dari yang terkecil ke nilai yang lebih besar. Urutan bias berupa angka atau huruf. Sebagaimana urutan ini diatur berdasarkan nilai dari yang terkecil, awal urutan tidak harus dimulai dari 1, a, atau i.
Untuk melakukan pemformatan ini sangat mudah. Perhatikan gambar, gunakan ikon numbering yang ditandai dengan huruf N. ikon ini juga memiliki ikon drop down yang berarti masih terdapat pilihan-pilihan mengenai numbering.
Cara lain adalah dengan mengetikkan a, A, 1, i, atau I sebagai nomor dari item, kemudian titik, dan selanjutnya mengetikkan item pertama. Secara default word akan menganggap paragraph tersebut sebagai item penomoran.
Penggunaan daftar urutan tentu saja terdiri dari tingkatan-tingkatan sebagaimana juga bias terjadi pada bullets. Tingkatan yang dimaksud adalah, bahwa tiap item mungkin saja memiliki daftar beurut ataupun tidak berurut, begitu seterusnya pada setiap item di bawahnya.
Pada drop down menu numbering terdapat pilihan untuk menempatkan level numbering, karena mungkin saja numbering yang diformatkan oleh MS. Word secara default tidak sesuai dengan level yang dimaksudkan.
Multilevel List
Jenis pemformatan paragraph yang lain adalah Multilevel List. Pemformatan ini digunakan untuk melakukan penomoran item secara otomatis berikut dengan format penomoran tingkat di bawahnya.  Ada banyak pilihan dari menu pemformatan ini, dan masih dimungkinkan untuk merubah format penomoran sesuai yang diinginkan.
Contoh di bawah ini adalah penomoran item yang sudah memiliki level.
1.       Pasar tradisional
a.       Buah
                                                               i.      Pisang
                                                             ii.      Jeruk
                                                            iii.      Mangga
                                                           iv.       
b.      Sayur mayor
c.       Pakaian
d.      Lauk pauk
2.       Pasar modern

*Bullets, Numbering, dan Multilevel List adalah system penomoran item. Untuk menurnkan level dapat digunakan TAB, sebaliknya untuk menaikkan level Shift+TAB.
Indentasi
Indentasi adalah format paragraph untuk membuat kedalaman awal paragraph terhadap sisi dokumen sebelah kiri selama masih dalam batas-batas margin. Indentasi ini sering digunakan untuk menandai paragraph. Pada MS. Word disediakan ikon untuk menambah maupun mengurangi indentasi yang satuannya sesuai dengan setting dokumen.
Untuk menambah indentasi digunakan ikon increase indent, pada gambar ditandai oleh huruf  AI, atau menggunakan key TAB. Sebaliknya untuk mengurangi indentasi digunakan ikon decrease indent AO, atau shortcut Shift + TAB.
Indentasi dapat diatur sesuai dengan keinginan dengan cara mengaturnya lebih lanjut menggunakan pilihan-pilihan paragraf dengan mengklik launcher, pada gambar ditunjukkan PG. cara lainnya adalah dengan mengatur handle indentasi kiri maupun kanan pada penggaris horisontal. Bila penggaris horisontal tidak tampak, dapat ditampilkan dengan View > Ruler.
Sort
Sort adalah pengaturan paragraf-paragraf menjadi berurut berdasarkan huruf awal paragraf dari a-z atau dari A-Z.  Sort ditandai dengan ikon yang berbentuk AZ dengan tanda panah menurun.

Penanda paragraf atau karakter tersembunyi.
Paragraf pada MS. Word dibatasi dengan sekali ENTER, tapi tanda sebuah paragraf secara default tidak ditampilkan, begitu juga page break. Untuk membantu mengenalinya, maka disediakan ikon yang pada gambar ditunjukkan dengan angka 8.
Alignment
Alignment adalah perataan sisi paragraph sebelah kiri maupun sebelah kanan terhadap sisi-sisi kedalaman(indentasi).  Terdapat empat perataan paragraph, yaitu:
1.       Perataan kiri (Left Align)
Setiap sisi paragraf diposisikan rata pada bagian kiri, sesuai dengan indentasi paragraf tersebut. Shortcut perintah ini adalah Ctrl + L.
2.       Perataan kanan (Right Align)
Perataan kanan adalah meratakan seluruh sisi kanan paragraf ke sebelah kanan indentasi kanan paragraf tersebut. Untuk melakukan menggunakan keyboard, dapat dilakukan dengan kombinasi Ctrl +R.
3.       Perataan tengah(center)
Paragraf ditempatkan tepat ditengah-tengah diukur dari sisi terkiri indentasi kiri sampai sisi terkanan indentasi kanan, kunci cepatnya adalah Ctrl + E.
4.       Perataan kanan-kiri(justify)
Sisi kiri diratakan pada indentasi kiri paragraf, dan sisi kanan paragraf diratakan pada sisi kanan indentasi kanan. Pendistribusian kata-kata atau karakter dalam paragraf ini menyebabkan perbedaan ukuran spasi di antara kata-kata atau karakter. Penggunaan perintah Ctrl + J, dapat digunakan sebagai alternatif.









Print Friendly and PDF

Tabel


Dalam pekerjaan sehari-hari ketika membuat dokumen, penggunaan tabel adalah satu dari sekian banyak cara memanfaatkan obyek yang disediakan Microsoft Office. Data yang tersusun dalam dokumen akan semakin rapih dan mudah dimengerti ketika di baca. Tabel juga adalah alternative lain yang digunakan untuk memaparkan data secara terpisah-pisah dalam kolom dan baris.


1.       Menyisipkan tabel
3.       Menambah baris
4.       Menyisipkan baris
5.       Menghapus cel
6.       alignment
7.       Ukuran cel
8.       Data
Tabel memang terdiri dari kolom dan baris. Kolom dihitung dari kiri ke kanan biasa diurutkan dengan huruf, mulai A, B, C, dan seterusnya. Sedangkan baris adalah obyek tabel yang tersusun melintang dari atas ke bawah diurutkan dengan angka 1,2,3,4, dan seterusnya.

Banyaknya kolom dan baris dapat ditentukan sendiri sesuai keperluan, yang pasti isi dari setiap sel akan dibatasi, di kolom dan di baris mana cel itu berada. Menyisipkan tabel pada MS Word maupun MS Powerpoint dapat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu melalui Ribbon Insert.
Lakukan langkah di bawah ini:
1.       Pilih Ribbon Insert.
2.       Klik menu table
Insert table pada MS. Word
Insert Table pada MS. Powerpoint

3.       Dari menu table ini ada beberapa pilihan pada pull down menu yang muncul.
Lakukan drag and drop pada menu tersebut, dan pada status bar akan tertulis kolom x baris yang sedang dipilih. Selain itu pada lembar kerja ditampilkan pra pandang tabel bila jumlah  kolom dan baris tabel tersebut  jadi dipilih.
4.       Bila konfiguarasi tabel dengan jumlah kolom dan baris sudah sesuai, maka klik kembali untuk menutup pull down menu table, dan tabel pun sudah ada di dokumen pada posisi di mana pointer berada.
5.       Cara lainnya, yaitu:
a.       Pada pull down menu table, klik insert table. Perintah ini akan memunculkan dialog mengenai jumlah kolom dan baris yang dibutuhkan dalam tabel. Mengenai fit behavior akan dibahas selanjutnya. Klik OK
b.      Pada pull down menu table, klik draw table. Perintah ini akan merubah pointer mouse menjadi mata pensil yang digunakan untuk menggambar sebuah cel. Membuat tabel dengan perintah ini mengakibatkan tabel dapat berada pada posisi yang ditentukan secara bebas.
c.       Memasukkan tabel dari obyek MS. Excel. Cara ini adalah menyisipkan obyek berupa tabel yang pengolahannya sesuai dengan mengelola tabel pada MS. Excel. Cara menggunakan tabel ini pada MS. Word adalah dengan mengklik ganda, sedangkan bila sudah selesai, klik di luar area obyek tabel MS. Excel tersebut.
Tabel yang dibuat menggunakan perintah di atas akan sesuai dengan layout yang ditentukan mengenai jumlah kolom dan tabelnya. Tabel secara default akan memenuhi lebar dokumen, dan lebar kolom akan disesuaikan dengan lebar dokumen dan jumlah kolom, sedangkan tinggi baris disesuaikan dengan ukuran huruf pada dokumen.
Pengelolaan tabel lebih lanjut seperti menambah, membuang baris atau kolom dan lain sebagainya akan di bahas satu demi satu pada uraian berikut ini.
Latihan: Sisipkan sebuah tabel yang terdiri dari 5 kolom dan 7 baris pada dokumen MS. Word

Sebelum mengolah tabel, harus dipahami bagaimana cara memilih obyek-obyek pada tabel. Bila tabel sedang digunakan(aktif), yaitu bila pointer Beam sedang ada di sebuah cel, maka ada beberapa tanda yang dapat diperhatikan sebagai bantuan bahwa tabel sedang digunakan.
1.       Ada
 pada pojok kiri atas dan  ada
 pada pojok kanan bawah.
2.       Di atas menu standar ada Ribbon table tools, dan pada menu standar terdapat dua Ribbon tambahan yaitu: Design dan Layout.
Memilih obyek pada tabel bias dengan beberapa cara, di antaranya yaitu:
1.       Menggunakan pointer mouse
Untuk memilih
Lakukan
Sebuah cel
Klik pada sisi kiri(border) cel trsebut. .
Sebuah baris
Klik pada sebelah kiri baris tersebut.
Sebuah kolom
Klik pada border atau garis bantu bagian atas kolom tersebut.
Seluruh tabel
Klik pada move handle

2.       Menggunakan menu seleksi pada Ribbon Layout.
Pilih sub menu pada pull down menu yang disediakan. Perlu diingat menu ini tidak aka nada bila tabel tidak aktif. Akibat dari perintah yang ada pada menu itu adalah juga tergantung di mana pointer beam berapa.
3.       Selain dua cara di atas, bias digunakan kombinasi Shift/klik  + panah


Tabel yang sudah dibuat belum mencukupi untuk menampung data yang akan di isikan. Menambah baris dapat dilakukan untuk permasalahan ini. Menambah baris adalah menambahkan baris setelah baris terakhir pada sebuah tabel.
Cara paling mudah menambah baris adalah dengan menggunakan TAB, kunci keyboard yang biasa digunakan untuk berpindah cel. Tekan TAB beberapa kali sampai kolom terakhir, setelah pointer mencapai cel terakhir, maka pointer beam akan berpindah ke baris baru yang otomatis membuat sebuah baris dengan kolom yang sama dengan kolom di atasnya.



Bekerja menginputkan data menggunakan tabel sangat membantu, apalagi data yang berurut. Namun kadang kala data yang diinputkan ada yang terlewat. Artinya data tersebut tidak bias diinputkan di akhir baris. Hal ini tentu saja membuat penginput frustrasi, terutama bila dia tidak mengerti cara menyisipkan baris.
Menyisipkan baris adalah menambahkan baris di antara dua baris. Ada beberapa cara untuk menyisipkan baris, yaitu:
1.       Menggunakan mouse
a.       Letakkan pointer pada sel di atas baris yang akan disisipkan. Dalam hal ini berarti akan disisipkan baris di bawah pointer berada. Klik kanan untuk memunculkan pop up menu, pilih menu Insert, klik Insert Rows Below. Ingat bahwa baris yang akan disisipkan adalah berada di bawah cel yang dipilih.
Lakukan hal sebaliknya bila baris yang akan disisipkan ada berada di atas cel yang dipilih.

b.      Cara kedua adalah menggunakan Ribbon Layout, dan pilih menu seperti cara di atas
2.       Dengan menggunakan keyboard. Letakkan pointer di cel kolom terakhir pada baris yang bawahnya akan disisipkan baris. Pindahkan pointer beam ke sisi kanan baris di luar tabel menggunakan panah kanan. Selanjutnya tekan ENTER.
*bila cel yang dipilih terdiri dari beberapa baris, maka cara nomor satu akan menambah baris sesuai jumlah baris yang dipilih.




Cel yang tidak diperlukan dapat dihapus menggunakan beberapa cara, yaitu:
1.       Klik kanan pada cel yang akan dihapus
2.       Pilih delete cells
3.       Akan muncul dialog tambahan delete cells
Shift cells left: mendorong cel yang lain untuk dirapatkan ke kiri
Shift cells up: mendorong cel yang lain untuk dirapatkan ke atas
Delete entire row: menghapus seluruh baris pada cel yang dipilih
Delete entire column: menghapus seluruh kolom pada cel yang dipilih
*apabila yang dipilih adalah baris, maka klik kanan dan pilih delete row, begitu pula apa bila yang dipilih adalah kolom, maka klik kanan delete column.
Bila beberapa baris yang dipilih, maka pilihan delete dari klik kanan adalah delete rows. Hal itu berlaku juga pada kolom dengan menu delete columns




Alignment tabel adalah penempatan teks pada cel dalam sebuah tabel. Apabila isi dari sebuah cel adalah obyek grafis, maka pengaturan alignment akan juga berpengaruh pada obyek tersebut selama obyek tersebut diperlakukan sebagai teks.
Penempatan teks pada sebuah cel terdiri dari Sembilan macam posisi, yaitu:

Top left
Top center
Top right
Center left
Center
Center right
Bottom left
Bottom center
Bottom right

Untuk melakukan penempatan teks pada cel, lakukan langkah di bawah ini:
1.       Pilih cel, baris, kolom, atau seluruh tabel, kemudian
a.       Pada Ribbon layout pilih alignment yang diinginkan
, atau
b.      Klik kanan dan pilih Cell Alignment yang diinginkan


Pengaturan ukuran kolom dan baris pada sebuah tabel sangat penting pada hasil cetak pada dokumen yang berisi tabel. Ukuran lebar kolom dapat diatur secara otomatis, sehingga juga mempengaruhi ukuran kolom lain pada tabel tersebut.


Ada tiga macam pengaturan lebar kolom secara otomatis, yaitu:
1.       AutoFit Contents
Pengaturan ini akan membuat lebar kolom menyesuaikan dengan isi cel. Hal ini cocok bila yang diinginkan adalah setiap kolom memiliki lebar paragraph terpanjang dalam cel yang ada pada setiap kolomnya. Apabila cel-cel dalam tabel memiliki paragraph yang panjang, maka lebar tabel akan melebihi lebar area yang dapat dicetak(printable area)
2.       AutoFit Window
Pengaturan ini akan membuat lebar tabel sesuai dengan lebar area dokumen yang dapat dicetak berapapun kolom yang ada pada tabel yang dimaksud. Semua isi cel dipaksa untuk menysuaikan pada lebar kolom yang terjadi akibat perintah ini. Bila isi cel adalah paragraph yang panjang, maka akan diletakkan pada baris selanjutnya pada cel yang dimkasud.
3.       Fixed Column Width
Pengaturan ini berdasar pada lebar kolom-kolom yang ditentukan sebelumnya, bila ada kolom yang tidak ditentukan ukurannya, maka lebar kolom akan menyesuaikan terhadap pengaturan sebelumnya.

Cara melakukan pengaturan ini bisa dengan memilih menu AutoFit dari Ribbon Layout atau dengan cara klik kanan, dan memilih menu AutoFit

Pengolahan data
Pengolahan data pada tabel dilakukan untuk berbagai keperluan, di antaranya:

1.       Melakukan penyortiran
Penyortiran adalah melakukan pengurutan data berdasarkan criteria tertentu. Operasi ini akan mengakibatkan seluruh baris akan ikut diatur mengikuti cel yang dijadikan dasar penyortiran. Misalkan tabel berisi data nama siswa yang tentu saja memiliki huruf awal yang bias diurutkan sesuai abjad atau sebaliknya. Tapi perlu diingat, bahwa masing-masing siswa membawa data mereka seperti, jenis kelamin, alamat, dan lain sebagainya. Data yang mengikuti siswa ini diposisikan dalam baris di mana nama siswa itu ditempatkan. Oleh sebab itu data-data masing-masing siswa tidak boleh kacau akibat dari penyortiran.
Penyortiran terdiri ari dua macam, yaitu:
a.       Ascending, yaitu penyortiran dari nilai terendah ke nilai yang tertinggi. Bila tipe data adalah teks, maka data akan diurutkan berdasarkan huruf pertama teks, di mana a adalah nilai terendah hingga z. Penyortiran juga berlaku untuk data waktu.
b.      Descending, yaitu penyortiran lawan dari Ascending  dari nilai tertinggi  ke nilai yang terendah. Bila tipe data adalah teks, maka data akan diurutkan berdasarkan huruf pertama teks, di mana z adalah nilai teringgi hingga a.

Cara melakukan penyortiran adalah:
1.        dengan mengaktifkan tabel, kemudian pada Ribbon Layout pilih menu Sort.
2.       Perhatikan pada Label  ‘My list has’, di sana tedapat dua pilihan, apakah tabel akan disortir berdasarkan kepala baris  yang berada pada baris pertama tabel atau seluruh data dalam tabel ikut disortir termasuk baris pertama. Apabila tabel memiliki kepala baris maka, pada pilihan ‘Sort by’ akan muncul nama-nama kepala baris. Pilihlah kepala baris yang akan dijadikan dasar penyortiran
3.       Tentukan tipe data isi dari kolom tersebut
4.       Pilih apakah penyortiran naik(Ascending) atau menurun(Descending)
Penyortiran bisa berdasarkan beberapa kepala baris yang dilakukan berurutan sesuai pilihan, artinya penyortiran akan dilakukan bedasarkan criteria pertama dulu, kemudian criteria kedua dan selanjutnya.


2.       Mengkonversi data pada tabel menjadi teks
Pada dasarnya dokumen word terdiri dari kolom dan baris, seperti terlihat pada bar status pada bagian bawah jendela aplikasi. Tabel juga terdiri dari baris dan kolom, hanya saja data pada satu cel tidak dibatasi jumlah karakternya. Ada kalanya dokumen berbentuk tabel harus dipaparkan menjadi baris-baris paragraf biasa saja. Untuk melakukan hal itu sangat mudah, yaitu pilih tabel, kemudian pada Ribbon layout pilih menu ‘Convert to Text’.

3.       Melakukan penghitungan
Keistimewaan tabel adalah jelasnya alamat baris dan kolom yang ada pada tabel. Bila data adalah berupa data memenuhi sayarat untuk dilakukan aplikasi rumus, maka dalam MS. Word juga ada fitur formula.
Perlu diingat, bahwa pendanda kolom adalah huruf dari A-Z dan penanda baris adalah 1-dst, apakah dalam bentuk gabungan cel(merged) atau tidak.
Seperti dalam M.S. Excel, letakkan pointer beam pada cel tempat formula akan diaplikasikan, kemudian pada Ribbon Layout pilih Formula pada kelompok menu Data.
NO
NILAI 1
NILAI 2
NILAI 3
NILAI 4
JUMLAH
RERATA
LULUS
1
56
78
100
56
291
73

2
76
90
76
53
295
74

3
56
56
56
42
210
52

4
63
53
63
56

59

5
63
63
53
53

58

6
63
63
42
42

52


Print Friendly and PDF